Senin, 10 Februari 2014

SHALAT LEZAT, HATI TENANG, STRESPUN HILANG


            Ujian hidup semakin hari semakin rapat. Kita jaga fisik kita agar tetap sehat. Kita jaga kontinuitas belajar kita. Kita jelang ujian dengan senang hati. Kita perdekat hubungan kita kepada Allah SWT dengan banyak berdzikir dan berdoa. Nah, shalat adalah media terbaik untuk berdzikir dan berdo’a meminta pertolongan kepada Allah SWT.
Berdzikir dan berdoa melalui shalat sebenarnya adalah kebutuhan manusia, namun banyak orang yang tidak menyadarinya. Sehingga banyak dari kita yang menganggap berdzikir dan berdoa yang dilakukan melalui shalat adalah sebuah beban. Mereka hanya menjalankan shalat karena ingin menggugurkan kewajiban, padahal shalat merupakan ibadah yang sangat fital dalam kehidupan seorang muslim.
Jika seorang muslim menjalankan shalat dengan baik, maka ia dapat menggapai kebahagiaan tertinggi.Sebagaimana dalam QS. Al-Muminun : 1,2 dan 9
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,................................................................................................ Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
Sebaliknya, jika sesorang serampangan dalam melaksanakan shalat, maka ia akan terperosok di Wail di jurang neraka Jahanam. Sebagaimana dalam QS. Al-Maun ayat 3-4.

Agar Shalat Terasa Lezat
            Manusia sangat membutuhkan makanan agar bisa tetap hidup, demikian juga kita membutuhkan shalat agar jiwa kita tetap hidup. Ketika kita menyadari bahwa shalat adalah sebuah kebutuhan, maka kita akan mampu menghayati, merenungi dan menikmati setiap gerakan serta bacaan shalat yang kita lakukan, sehingga shalat yang kita lakukan akan terasa lezat. Nah inilah shalat khusyu yang kita dambakan bersama.
            Khusyu tidak muncul dengan tiba-tiba, melainkan merupakan buah dari amal keseharian kita. Untuk menumbuhkan kekhusyuan dalam shalat, kita harus memastikan bahwa diri, hati, tempat dan pakaian kita adalah suci, baik, halal  dan bersih karena Allah adalah Dzat yang baik (thayyib), dan tidak akan menerima sesuatu kecuali yang baik (thayyib). Kita harus memastikan makanan dan minuman yang kita konsumsi adalah makanan dan minuman yang halal. Dengan mengkonsumsi yang halal, maka hati kita menjadi tenang (tidak merasa berdosa) sehingga kita akan mudah untuk khusyu dalam menjalankan shalat. Selain itu kita juga harus senantiasa menghindarkan diri dari hal-hal yang haram dan perbuatan maksiat, karena hal itu akan menyebabkan munculnya perasaan berdosa dan bersalah, sehingga hati kita tidak tenang. Hati yang tidak tenang menyebabkan kita sulit untuk meraih kekhusyu’an dalam shalat. Begitu pula kita juga harus  menjauhi segala hal yang menyibukkan dan menggangu shalat, termasuk dalam hal pakaian dan tempat. Karena itu hendaknya kita melakukan  shalat di tempat yang kondusif, tidak ramai dan gaduh.
a.      Persiapan shalat
Sebelum shalat, kita mengawali proses pembersihan tubuh dan jiwa dengan wudlu secara sempurna yakni berwudlu dengan  menghadirkan hati serta  menyambungkannya kepada Allah SWT. Kemudian kita berjalan ke Masjid dengan tenang dan tidak tergesa-gesa dengan masih dan selalu menghadirkan hati serta  menyambungkannya kepada Allah SWT.
Ketika shalat berjama’ah akan dilaksanakan, hendaknya kita merapatkan shaf dan meluruskannya. Niatkan shalat yang kita lakukan  ikhlas semata-mata mengharap ridha dari Allah SWT. Kemudian konsentrasikan diri hanya untuk Allah SWT.
b.      Ketika shalat
Ketika kita sedang mendirikan shalat, berusahalah untuk menghindari berpalingnya hati dan anggota tubuh dari shalat. Renungi  setiap gerakan dan dzikir dalam shalat dengan tuma’ninah dan tidak terburu-buru dengan  tetap menghadirkan hati serta  menyambungkannya kepada Allah SWT
c.       Setelah shalat
Setelah kita mengucapkan salam, duduklah dengan tenang untuk berdzikir. Berdzikirlah dengan khusyu dan jagalah suasana rohani yang tenteram, indah dan damai serta rasakan getarannya yang masih membekas untuk terus menerus berdzikir dan lantunkan lafal-lafal dzikir dengan pelan dengan merenungi maknanya.
Tautkan rohani anda untuk bersua kembali dengan shalat fardlu yang datang berikutnya, sehingga shalat fardlu itu merupakan ’ kekasih ‘ yang dinantikan dan dirindukan
Dengan Shalat Hati Tenang, Stres pun Hilang
Shalat adalah bersatu padunya akal , ruh dan fisik secara harmonis dalam  memuji, sujud, patuh  dan tunduk beribadah kepada Allah SWT dengan tata cara tertentu. Shalat merupakan media tarbiyah yang melekat dalam jati diri setiap muslim. Shalat mendidik setiap muslim dengan pendidikan yang menakjubkan, sehingga memformatnya menjadi manusia yang sempurna. Seorang muslim yang mengerjakan shalat dengan baik maka akan membuat kehidupannya penuh kedamaian, ketenteraman, berkah, kebaikan, kedisiplinan, rasa persaudaraan sesama muslim serta terhindar dari perbuatan tercela, keji dan mungkar.
Dalam muktamar ke-7 Organisasi Al’Ijaz al-Ilmi sebuah lembaga yang mengkhususkan diri meneliti rahasia dan keajaiban ilmu pengetahuan yang ada dalam kandungan Al-qur’an dan Hadist, di Dubai Qatar menyimpulkan bahwa rutinitas shalat yang baik tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga mendatangkan manfaat dari segi aqliyah, ruhiyah dan jasadiyah.
Begitu pula, Prof.Dr, H.A.Saboe, Guru Besar Universitas Padjajaran telah melakukan penelitian dan menggali secercah hikmah yang dapat diperoleh dari gerakan-gerakan ibadah shalat yang tidak sedikit artinya bagi kesehatan jasmaniyah, dan dengan sendirinya membawa efek pula kepada kesehatan rohaniyah (mens sana in corpore sano).
Demikian itu karena shalat yang kita lakukan dengan baik akan membiasakan kita untuk berfikir positif, melatih konsentrasi, memperkuat daya ingat dan memadukan keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan. Dengan shalat otak kita menjadi fresh dan nyaman kembali sehingga hal itu akan dapat mengheningkan dan merelaksasikan  pikiran kita.
Shalat yang kita jalankan dengan penuh kesungguhan, khusyu dan ikhlas akan menumbuhkan persepsi, dan motivasi positif. Orang yang mengamalkan shalat dengan baik, akan menghadapi hidup secara realistis dan optimis. Dengan shalat yang baik kita akan merasakan bahwa Allah SWT adalah segala-galanya. Dan dengan demikian kita akan terhindar dari rasa takut dan khawatir, sehingga hatipun menjadi tenang. Hati yang tenang akan menyebabkan kita merasa rileks dan tidak tegang (stress), yang pada gilirannya  otak akan mudah menyerap pelajaran yang kita pelajari. (K.H.Ahmad Thoha Husein Al Mujahid/ANIS)
Wallahu’alam Bisshawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar